Jumat, 16 September 2016

Pindahan Surga

Serempak surga hilang
Terbuai di mimpi-mimpi
Tersamar warna pelangi
Tapi pelangi sudah menghitam, tergerus polusi
Asap hitam yang muncul dari sifat tamak manusia

Kini surga berpindah dari langit ke bumi
Menampakan diri atas nama modernisasi
Mereka gencar memplokamirkan hedonisme adalah jalan hidup
Belanja itu kebutuhan, makan malam hanya selingan
Paha dan dada terbuka itu fenomena biasa
Sungguh, surga sudah berpindah dari langit ke bumi

Lalu pura-pura lupa teriakan hati
Patuh aturan itu ketinggalan zaman
Dekat dengan Tuhan itu bukan kebutuhan

Tapi nanti
Di usia enam puluh lima
Teriakan di hati baru ingin kita hayati
Atau mungkin nanti
Ketika tubuh terbujur kaku terpendam tanah

Nanti
Sebaiknya jangan tunggu nanti





Tidak ada komentar:

Posting Komentar